Makan Bersama dan Tumpeng Raksasa, Warga Ngepon Nikmati Kebahagiaan Kolektif

IMG 20251207 WA0021

Desa Ngepon, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban kembali dipenuhi suasana sakral dan penuh kebersamaan dalam pelaksanaan Sedekah Bumi, sebuah tradisi turun-temurun yang terus dijaga sebagai wujud rasa syukur atas rezeki dan keselamatan yang diberikan oleh Allah SWT sepanjang tahun.

Sejak pagi hari, warga dari berbagai dusun sudah tampak memadati balai desa dengan membawa tumpeng, hasil bumi, serta aneka makanan tradisional. Suasana terlihat sangat meriah namun tetap penuh khidmat. Laki-laki, perempuan, anak-anak, hingga para sesepuh desa hadir dengan wajah penuh senyum, menunjukkan betapa tradisi ini memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.

Acara Sedekah Bumi dibuka oleh Kepala Desa Ngepon, Mochamad Ali Mansyur, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi ini bukan hanya ritual adat, tetapi juga wujud kebersamaan yang harus terus dijaga di tengah kehidupan modern yang serba cepat.

“Sedekah Bumi adalah wujud rasa syukur kita. Di sini, kita berkumpul sebagai satu keluarga besar Desa Ngepon. Semoga tradisi ini terus membawa keberkahan dan menjadikan kita semakin rukun serta saling peduli,” ujarnya disambut anggukan hangat dari para warga.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Suasana menjadi hening, hanya suara lantunan doa yang terdengar mengisi halaman balai desa. Banyak warga yang terlihat menundukkan kepala dengan mata berkaca-kaca, merasakan ketenangan dan kedamaian dari momen tersebut.

Usai doa bersama, simbol-simbol hasil bumi dipertunjukkan sebagai bentuk rasa syukur atas panen dan rezeki yang diperoleh sepanjang tahun. Para petani membawa jagung, padi, ketela, dan sayuran sebagai tanda bahwa tanah Desa Ngepon masih memberikan kehidupan bagi mereka.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pembagian tumpeng dan makan bersama. Momen ini menjadi puncak kehangatan Sedekah Bumi, ketika seluruh warga, tanpa memandang usia atau status sosial, duduk bersama dalam satu hamparan panjang, saling menyuguhkan makanan, dan saling berbincang dengan penuh keakraban.

Tak hanya itu, Sedekah Bumi tahun ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya seperti jaranan, seni musik tradisional, dan kesenian lokal lainnya. Anak-anak tampak berlarian riang, sementara para orang tua menikmati pertunjukan dengan senyum bangga.

Bagi masyarakat Desa Ngepon, Sedekah Bumi bukan hanya tradisi adat biasa. Ini adalah momen untuk menguatkan kembali ikatan persaudaraan, merawat kebersamaan, serta mengajarkan generasi muda tentang pentingnya menghargai warisan leluhur.

Ketika matahari mulai condong ke barat, acara ditutup dengan penuh rasa syukur dan harapan agar tahun-tahun mendatang senantiasa membawa kedamaian dan rezeki yang melimpah. Sedekah Bumi hari itu telah mengukir kenangan baru—kenangan tentang desa yang rukun, penuh cinta, dan selalu menjaga nilai kebersamaan.

Di Desa Ngepon, tradisi bukan sekadar acara, tetapi sarana memperkuat hati-hati yang saling terhubung dalam satu tanah kelahiran. 🌾🤲

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *